Terampuh - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada tingkat SMA/SMK/MA atau sederajat pada tahun 2013 ini mengalami kekacauan yang sangat mencolok. Peristiwa ini di tunjukan oleh banyaknya UN yang di tunda, dan peristiwa lainnya.
Beberapa kekacauan yang di alami pada Ujian Nasional 2013 ini memiliki faktor yang signifikan dalam pelaksanaanya, antara lain :
Pelaksanaan Ujian Nasional di 11 Provinsi diundur
Para siswa SMA/MA di 11 provinsi harus menunggu lebih lama untuk mengikuti Ujian Nasional dibandingkan daerah lainnya bahkan ada yang diundur hingga bulan depan. Rupanya ini terjadi karena ada keterlambatan proses memasukkan soal ke amplop. Percetakan tak mampu mengejar target waktu yang ditentukan. keterlambatan ini terjadi pada siswa SMA dan MA saja di 11 provinsi seperti: Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Ujian Nasional 2013 tingkat SMA/MA dan paket C di 11 provinsi diundur dari jadwal sebelumnya 15 April hingga 18 April 2013.
LJK Tak Terlampir
Ujian Nasional (UN) Bahasa Inggris di SMA Luar Biasa Wyata Guna Jl Pajajaran No 50, Bandung, Selasa (16/4/2013) tanpa lembar jawaban komputer (LJK). Peserta UN menjawab soal dengan tulis tangan pada lembar jawaban manual. Ini sudah berlangsung selama dua hari UN.
Kertas Soal Ujian dan Lembar Jawaban tidak Bagus
Kali ini soal kualitas kertas soal UN. Banyak yang mengeluhkan kertasnya mudah sobek. Banyak para siswa mengeluhkan tipisnya kertas jawaban. Dia mengatakan, tipisnya kertas lembar jawaban tersebut menyebabkan jika lembar jawaban telah diisi dan ingin dihapus dikhawatirkan rusak.
Tertukarnya Soal UN
Pemerintah sepertinya gagap dalam menghadapi pelaksanaan UN tahun ini. Padahal, UN sudah ada sejak dulu. Tapi toh persoalan selalu berulang tiap tahun. Seperti kasus yang terjadi di Sumatera Barat. Ada dua sekolah yakni SMA Negeri 1 Batangkapas dan SMA Negeri Pancung Soal. Di SMA Negeri Batangkapas, pengawas menemukan soal ujian bidang studi Bahasa Indonesia tidak sesuai dengan tulisan pada sampul. Di mana, pada sampul yang bertuliskan Bahasa Indonesia pada jam ujian itu, ternyata setelah sampulnya dibuka, pengawas ruangan menemukan soal ujian yang akan dibagikan ke peserta ujian berisikan soal Bahasa Inggris. Akibatnya sekolah tersebut mengalami kekurangan soal Bahasa Indonesia.
Akhirnya, UN bidang studi Bahasa Indonesia ditunda beberapa jam akibat kesalahan ini. Karena soal ujian tidak cocok dengan isi. Sedangkan soal UN Bahasa Inggris yang ada dalam sampul setelah terbuka tersebut langsung diamankan oleh petugas keamanan dan Tim Pemantau Independen yang ada di sekolah itu untuk menjaga kerahasiaannya.
Kejadian yang sama terjadi di Banten, Akibat naskah soal UN yang diterima tertukar atau tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diuji, sebanyak lima sekolah di Banten gagal mengikuti Ujian Nasional (UN) di hari pertama. Kelima sekolah tersebut yaitu, SMAN 1 Kota Cilegon, SMAN 4 Kota Cilegon, SMAN 3 Kota Serang, SMA Nur Albantani Kota Serang, dan SMA Rachmatullah di Kota Serang.
Dalam Satu Hari, Jadwal UN SMA Diubah Dua Kali
Hanya di dalam tempo satu hari, jadwal pelaksanaan Ujian Nasional di Sulawesi Barat mengalami dua kali perubahan. Sebelumnya, menyusul keterlambatan pengiriman naskah soal ujian, jadwal yang semula berlangsung Senin (15/4/2013) hari ini, diundur menjadi Rabu (17/4/2013).
Soal Ujian Nasional di Fotokopi
Kasus ini terjadi di MAN 2 Kota Bukittinggi. Sebanyak 70 siswa terpaksa menggunakan soal hasil fotokopi karena soal yang asli habis. Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bukittinggi Yuen Karnova, fotokopi soal UN yang kurang tersebut dilakukan di sekolah dengan pengawalan polisi serta disaksikan pengawas dari unsur mahasiswa.
Akibat kekurangan soal itu, UN di MAN 2 terpaksa diundur selama 1 jam dari jadwal semestinya. Harusnya dimulai pukul 07.30 WIB menjadi pukul 08.30 WIB. "Meski ada kekurangan soal serta pengunduran jam ujian namun pelaksanaan UN tetap berjalan lancar," kata dia.
Soal Ujian Tak Datang
Seperti ditemukan di SMA Negeri 2 Payakumbuh. Di sekolah berjuluk "Kampus Flamboyan" ini, sebanyak 84 siswa-siswi jurusan IPS, batal mengikuti ujian nasional hari pertama. Ini terjadi karena soal Bahasa Indonesia yang diujikan, tidak sampai ke sekolah di kawasan Bukiksitabuah, Nagari Aiatabik tersebut.
Selain persoalan naskah ujian Bahasa Indonesia yang tidak sampai ke SMAN 2, pelaksanaan ujian nasional 2013 di Kota Payakumbuh juga diwarnai dengan persoalaan tidak cukupnya jumlah soal yang diterima sejumlah sejumlah sekolah. Seperti ditemukan di SMAN 3, MAN 3, SMA PGRI dan SMKN 2.
Banyak pihak berharap Pemerintah melalui Mendikbud khususnya seharusnya belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya agar pelaksanaan Ujian Nasional yang diselenggarakan tiap tahun ini bisa terlaksana dengan baik. Penundaan Pelaksanaan Ujian nasional tentu saja akan berimbas pada pengumuman kelulusan atau terkendalanya peserta yang mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi. Semoga saja kekacauan yang terjadi pada pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA/MA/SMK Tahun Ajaran 2012/2013 tidak terulang pada pelaksanaan UN tingkat SMP atau SD.
Sebab - sebab lain :
- Isu Pemenang Tender pada UN 2013 ini tidak mencukupi standar pemenang.
- Isu Master Soal UN 2013, lambat sampai ke percetakan.
- Isu bahwa percetakan tidak dapat memenuhi target karena kurangnya SDM.
- Isu KEMENDIKBUD terlalu mepet dalam mengorganisir pelaksanaan UN 2013.
ADS LINK 200 X 90